Hei Aku Masih Mengingat Tatapan Matamu Itu Orang Asing

Lagi dan lagi … aku terbiasa memikirkan hal yang tak pasti , memikirkan orang yang tak pernah memikirkanku dengan pasti , dan lebih bodohnya aku juga suka menulis tentang orang – orang asing yang tak ku kenal dengan pasti . Semua serba tak pasti -_- arrgh …

Seperti dirimu , tak pasti apakah kita pernah bertemu sebelumnya atau tidak . Yang pasti saat wajah asing itu menatapku aku mencoba memalingkan wajah . Aku hanya tak mau lagi terbayang-bayang dengan wajah – wajah tampang orang asing yg selalu saja mengganggu otakku. Tapi kamu seperti terus menatapku , seolah memberi isyarat . Tak mampu menahan rasa keingintahuanku tentang dirimu aku menoleh . Lama kupandangimu , kau pun masih memandangku . Lama kita saling menatap namun tak ada secuil kata yang keluar dari mulut kita . Bisu . Aku berusaha memotret wajahmu dalam otakku , kemudian mengobrak-abrik otakku untuk sekedar menemukan siapa dirimu , pernahkah kita saling kenal atau sekedar pernah bertemu . Arrg mungkin ini hal biasa yang tak penting , namun tatapanmu itu mampu merubahnya menjadi penting bagi otakku .

Sebenarnya kejadian ini sudah seminggu yang lalu sejak aku menulis ini . Aku hanya mencoba melatih diriku untuk tak memikirkan , mengingat , bahkan sampai membuatnya menjadi inspirasiku dalam menulis . Itu menyesakkan . Karena aku hanya akan menulis saat aku tak mampu menampung lagi setiap detail kejadian bersama orang – orang tak pasti itu. Dan akhirnya aku akan meluapkannya lewat tulisan . aku mencoba untuk tak memikirnya lagi agar aku tak perlu menulis untuk meluapkan smua pikiran tak pastiku tentangmu , namum apa ? dirimu masih saja senang berkeliaran di otakku . Sungguh aku tak suka hal itu .

Aku butuh kejelasan tentang semua pikiran tak pastiku . Memintalah kepada Tuhan untuk mempertemukan kita hei orang asing . Dan saat Tuhan benar - benar mengabulkannya aku mau kamu bicara , jangan memberiku tatapan mata itu lagi. Sungguh aku tak bisa lupa . Bicaralah tentang dirimu !