KESATRIAKU

Itu hanya angin lalu kepedihan. Yang dulu ku pernah kelam tenggelam didalamnya. Dulu memang ku mencintaimu, yah itu dulu sebelum semua hal buruk itu kau lakukan padaku dan lebih buruknya lagi kau pergi begitu saja. Sadis. Begitu lama ku sakit sendiri, tak ada siapapun, hanya aku! Terpuruk, lemah tak berdaya karenamu, yah karena semua ulahmu. Sampai ku berfikir tak mau ada cinta lagi, tak ingin mendengar, melihat, mengenal, dan merasakan cinta. Butuh waktu lama buatku untuk tak menangisimu, mengkhayal tentangmu, hingga akhinya kesatria datang dan mampu membuatku sedikit lupa akan semua itu, yaah hanya sedikit karena sampai saat ini pun meski aku tlah mulai bahagia dengan kesatriaku, bayangmu tak bisa sepenuhnya menghilang begitu saja. Semakin lama dan semakin lama sedikit memori tentangmu mulai menghilang, yaa itu karenaa ada kesatriaku yg setiap saat buatku tenang hingga akhirnya aku berani untuk mulai  mengenal cinta lagi, dan akhirnya tumbuhlah rasa cinta ini untuk sang kesatria. Waktu berlalu, sudah cukup lama aku bahagia dengan kesatriaku . Yaah cukup lama sampai tiba-tiba kau hadir lagi dalam hidupku . Belum sempat ku melupakan, menyembuhkan semua luka ini diatas kebahagiaanku bersamanya namun kau datang lagi dengan tanpa rasa bersalah, dan itu cukup mengganggu hidupku. Meskipun awalnya senang rasanya, senang sekali, tahu kalau kau masih peduli denganku. Tapi kemana kau selama ini ? Kenapa kau baru datang lagi saat semuanya sudah tak mungkin untuk kembali lagi seperti dulu. Arrggh itu semua mengacaukan pikiranku, sampai aku sadar kedatanganmu kembali masuk ke kehidupanku itu hanya mengganggu ketenanganku dengan kesatriaku. Semua masa lalu itu takkan mungkin diperbaiki, kalaupun bisa akupun enggan, takut untuk merasakan sakit lagi, takut untuk kecewa lagi jika kumulai semuanya lagi denganmu. Aku sudah cukup tenang dan bahagia dengan kesatriaku sekarang. Jangan coba menghancurkan semua yang telah aku bangun selama ini dengan kesatriaku, jangan mencoba mengajakku kembali ke masa sakit itu lagi. Aku sudah bahagia tanpamu, jauh lebih bahagia saat denganmu. _SRP